BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pada awal era produksi, dimana permintaan lebih
besar daripada pasokan, mutu belum menjadi elemen penting bagi perusahaan.
Perusahaan masih fokus pada produksi. Pada era tersebut pelanggang juga tidak
terlalu kritis karena tidak punya banyak pilihan. Namun seiring dengan
berjalannya waktu, dimana proses produksi menjadi semakin cepat ditambah
munculnya perusahaan pesaing mengakibatkan terjadi kelonjakan pasokan, mutu
mulai dirasakan sebagai elemen penting untuk mempertahankan pelanggan. pada era
tersebut, perusahaan mulai menerapkan sistem pengecekan (Quality Control) untuk
memastikan mutu produk sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Pada saat
awal diterapkan sistem pengecekan, muncul masalah baru berupa reject produk
yang tinggi. Untuk mengatasi ,asalah ini, perusahaan kemudian menaikkan harga
jual produk. Itulah sebabnya muncul paradigma baru bahwa untuk mencapai
kualitas yang baik diperlukan biaya yang tinggi.
Seiiring dengan perkembangan teknelogi mutu, orang
mulai memikirkan cara untuk menurunkan angka reject produk. Oleh karena itulah
muncul anilisa masalah dan melakukan perbaikan sehingga angka reject produk
bisa ditekan.
B.
rumusan masalah
→ apa itu mutu?
→ evolusi itu bagaimana?
C.
tujuan
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
→ mahasiswa dapat mengetahui
apa itu mutu
→ mahasiswa dapat mengetahui
tentang evolusi mutu
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Mutu
Mutu
adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Bila
suatu produk tidak memiliki mutu maka produk tersebut tidak akan memberi
kepuasan kepada pelanggan.
B.
Evolusi mutu (Quality Evolution)
Mutu mulai dikenal sejak 4000 tahun yg lalu ketika
bangsa Mesir kuno mengukur dimensi batu2an untuk membangun pyramid. Namun pada era globalisasi moderen sekarang
ini, mutu atau kualitas bukan lagi pilihan tetapi sudah menjadi keharusan. Anda
mungkin pernah melihat iklan atau billboard di kota anda yang mengatakan bahwa
mereka lebih baik, lebih cepat, lebih aman, dsb. Mereka mencoba memposisikan
diri seolah lebih unggul dari yang lainnya, lebih menguntungkan dari pesaing
mereka.. Sekarang sudah saatnya bahwa kualitas tidak lagi semata berbicara
tentang produk atau jasa, tetapi lebih dari itu. Mutu sudah memainkan peranan
penting dalam pemasaran dan pemerakan (branding). Ingat baik-baik, bahwa suatu
perusahaan hanya dapat menghasilkan keuntungan apabila mempunyai pasar sasaran
(target market) degan pangasa pasar yang menguntungkan. Jika marketing dan
branding merupakan kata kuncinya, maka mutu adalah merupakan komponen paling penting yang
menyokongnya.
1.
Zaman Dulu – Biarkan konsumen yang teliti
Pada
masa ini, dan kemungkinan pada awal revolusi industri, jumlah produser jauh
lebih sedikit disbanding dengan permintaan pasar. Dengan begitu, produser
mengatakan “biarkan konsumen yang teliti”. Produser tinggal memasok produk
mereka ke pasar tanpa terlalu peduli dengan kualitas, dan pada saat itu mereka
dapat membuat keuntungan yang besar.
2. Zaman Inspeksi – Memisahkan yang
jelek dari yang baik
Karena untung besar yang menjanjikan, bisnis
menarik lebih banyak orang atau pelaku bisnis untuk melakukan hal yang sama.
Kompetisi menjadi lebih meningkat dan sengit. Pasokan meningkat dan konsumen
mempunyai lebih banyak pilihan. Para pemasok mulai melakukan inspeksi untuk
memisahkan produk yang rusak dari yang bagus. Hal ini khususnya lebih
diterapkan untuk barang jadi. Selama masa ini, penyaringan dilakukan terhadap
barang jadi, dan yang rusak diperbaiki jika memungkinkan. Penyebab kerusakan
diidentifikasi dan tindakan koreksi untuk tidak mengulangi kesalahan serupa
dilakukan. Biaya penyaringan dan perbaikan ditambahkan kepada biaya produksi,
sehingga mengakibatkan berkurangnya keuntungan. Perbaikan mutu bersigat
reaktif, bukan proaktif, tetapi didasarkan pada kerusakan atau masalah yang
sudah ditemukan.
3.
Zaman Quality Control–Mengendalikan mutu sepanjang
proses produksi
Pada perkembangan ini, mutu
dikendalikan pada setiap proses produksi. Pendekatan proses mulai diberlakukan
tetapi masih lebih terfokus kepada produk, bukan proses. Variasi dikenali
sebagai musuh dari mutu. Untuk itu, statistik dan lembaran kendali (control
sheet) dikembangkan untuk memantau variasi. Manual mutu dan rencana mutu yang
mendasar mulai dikembangkan dan “self-check” ciberlakukan untuk setiap pemilik
proses (process owner).
4. Zaman Quality Assurance – Menjamin
mutu yang memenuhi standar
Masa ini merupakan era standarisasi.
Selain pengendalian yang disebutkan pada ”zaman Quality Control”, system audit
dan persetujuan pihak ketigapun ditetapkan. Manual mutu lebih dikembangkan lagi
untuk memenuhi persyaratan standar dengan rencana mutu yang rinci. Proses
Terkendali secara Statistik (Statistical Process Control) mulai dilaksanakan.
Standarisasi mutu semakin dikembangkan. ISO9000 (IS0 9001, 9002, 9003 versi
1987 & 1994) merupakan salah satu yang paling dikenal oleh dunia
internasional. System ini berkembang dari tahun 1980-an hingga 1990-an.
5.
Zaman Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management-TQM)
– Mutu melalui pengelolaan dan keterlibatan semua pihak
Masa ini masih terus berkembang
hingga saat ini dan “continuous improvement” merupakan tema utamanya.
Dengan pemahaman bahwa persyaratan konsumen merupakan sasaran yang selalu
bergerak, sejalan dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan konsumen, mutu
perlu dikembangkan sepanjang waktu. Pengalaman dan pengetahuan konsumen secara
bersamaan akan membentuk persepsi konsumen tertentu, yang disebut dengan
“customer mindset”. “Customer mindset” juga akan dipengaruhi oleh pendidikan,
tindakan pesaing, pengalaman sebelumnya, dll. Akibatnya, harapan konsumen juga
akan berubah sepanjang waktu. Untuk merespon hal ini, produser juga harus
berubah atau lebih tepat lagi “menaikkan” mutunya.
Dan proses ini tidak akan pernah berakhir sepanjang otak manusia masih bisa belajar. Untuk mencapai pengembangan secara terus-menerus, setiap proses dari pemasuk hingga pelanggan harus dilibatkan. Aspek-aspek non-produksi seperti marketing, finance & sumber daya manusia harus dikelola secara simultan. Mutu merupakan hasil kolektif dari semua proses yang berlangsung secara interaktif. Model-model manajemen mutu dan standar mutu telah dikembangkan dengan pendekatan Total Quality Management (TQM). MBNQA (Malcom Baldridge National Quality Award) di Amerika dan “Excellence Model” EFQM (European Foundation for Quality Management) di Eropah merupakan contoh terbaik dari upaya-upaya TQM. Semantara itu, “six-sigma quality” telah dirintis dan dikembangkan oleh Motorola. Filosofinya adalah “Good quality is resulted from good management”.
Dan proses ini tidak akan pernah berakhir sepanjang otak manusia masih bisa belajar. Untuk mencapai pengembangan secara terus-menerus, setiap proses dari pemasuk hingga pelanggan harus dilibatkan. Aspek-aspek non-produksi seperti marketing, finance & sumber daya manusia harus dikelola secara simultan. Mutu merupakan hasil kolektif dari semua proses yang berlangsung secara interaktif. Model-model manajemen mutu dan standar mutu telah dikembangkan dengan pendekatan Total Quality Management (TQM). MBNQA (Malcom Baldridge National Quality Award) di Amerika dan “Excellence Model” EFQM (European Foundation for Quality Management) di Eropah merupakan contoh terbaik dari upaya-upaya TQM. Semantara itu, “six-sigma quality” telah dirintis dan dikembangkan oleh Motorola. Filosofinya adalah “Good quality is resulted from good management”.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN:
Mutu adalah
kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan pelanggan. Bila suatu produk
tidak memiliki mutu maka produk tersebut tidak akan memberi kepuasan kepada
pelanggan. Mutu mulai
dikenal sejak 4000 tahun yg lalu ketika bangsa Mesir kuno mengukur dimensi
batu2an untuk membangun pyramid. Namun pada
era globalisasi moderen sekarang ini, mutu atau kualitas bukan lagi pilihan
tetapi sudah menjadi keharusan.
SARAN:
jika
kita ingi membuat suatu produk kita harus menjaga mutu dari produk yang kita
buat tersebut agar pelanggang puas dan selalu memakai produk kita.
Dan kami menerima
semua masukan atau kritik dari kawan-kawan sekalian untuk memperlengkap makalah
kami ini