KATA
PENGANTAR
Penyusun dengan senang hati menerima koreksi dan
teguran dari pembaca untuk kelengkapan dan perbaikan makalah ini.
Untuk itu penyusun menyampaikan maaf dan ucapan terima
kasih . Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat TUHAN yang MAHA ESA, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
praktek ini. Penyusun mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga menjadi lebih
baik.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Penyusun menyadari bahwa disana-sini dalam makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kekeliruannya
Medan,/2016
Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar ........................................................................ 1
Daftar Isi...................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan....................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang
......................................................................... 3
1.2. fokus survei ............................................................................... 4
1.3.
Tujuan ..................................................................... 4
1.4.
manfaat ................................................................... 4
Bab II kajian teori/konsep............................................................................ 5
2.1. kapasitas aliran fluida.................................................. 6
Bab III kajian teori/konsep........................................................................... 7
3.1 tempat dan waktu ....................................................... 7
3.2.teknik
…………………………………………...................... 7
3.3.alat dan
bahan ……………………………………................7
3,4.Validasidata……...................... 7
BAB IV HASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN .............................. 8
4.1.
hasil survey ................................................................................ 8
4.2.
analisis dan pembahasan........................................................... 11
DOKUMENTASI............................................................................. 12
KESIMPULAN….………………………………………………........................... 15
SARAN …………………………………………………………….......................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam
suatu pengelolaan sumber daya air dengan perancangan bangunan air diperlukan
suatu informasi yang menunjukan jumlah air yang akan masuk ke bangunan tersebut
dalam satuan waktu yang dikenal sebagai debit aliran.Informasi mengenai
besarnya debit aliran sungai membantu dalam merancang bangunan dengan
memperhatikan besarnya debit puncak ( banjir) yang diperlukan untuk perancangan
bangunan pengendalian banjir dan juga dilihat dari data debit minimum yang
diperlukan untuk pemanfaatan air terutama pada musim kemarau.
Sehingga dengan adanya data debit tersebut pengendalian air
baik dalam keadaan berlebih atau kurang sudah dapat diperhitungkan sebagai
usaha untuk mengurangi dampak banjir pada saat debit maksimum dan kekeringan
atau defisit air pada saat musim kemarau panjang.Oleh karena itu, dalam
praktikum ini belajar melakukan pengukuran debit parit untuk mendapatkan
informasi besarnya air yang mengalir pada suatu parit pada saat waktu tertentu.
1. 2. Fokus survei
Digambar ini kami melakukan analisis dan melakukan pratikum
untuk mengetahui debit aliran air pada aliran parit tersebut. Lokasi tempat fokus survei kami yaitu di
parit di dekat pemukiman warga. Alasan kami melakukan fokus survei di lokasi
ini yaitu karena jarak nya yang dekat, dan dapat mempermudah kami melakukan
survei tentang aliran fluida.
Gambar lokasi survei
1 .3. TUJUAN SURVEI
1.
Mengetahui
cara dalam melakukan pengukuran aliran
2.
Mengetahui
seberapa kecepatan aliran pada parit tersebut
I .4
MANFAAT SURVEI
1.
Dapat mengetahui
kedalaman air terhadap kecepatan aliran air dengan bahan uji benda yang dapat
mengapung di air .
2. Dapat mengetahui kecepatan aliran air
3.
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai fluida dalam mengukur
aliran air.
BAB
II
Kajian teori/konsep
2.1 Kecepatan dan
Kapasitas Aliran Fluida
Penentuan
kecepatan di sejumlah titik pada suatu penampang memungkinkan untuk membantu
dalam menentukan besarnya kapasitas aliran sehingga pengukuran kecepatan
merupakan fase yang sangat penting dalam menganalisa suatu aliran fluida.
Kecepatan dapat diperoleh dengan melakukan
pengukuran terhadap waktu yang dibutuhkan suatu partikel yang dikenali untuk
bergerak sepanjang jarak yang telah ditentukan. Besarnya kecepatan aliran
fluida pada suatu pipa mendekati nol pada dinding pipa dan mencapai maksimum
pada tengah-tengah pipa.
Kecepatan
biasanya sudah cukup untuk menempatkan kekeliruan yang tidak serius dalam
aliran fluida sehingga penggunaan kecepatan sesungguhnya adalah pada penampang
aliran. Bentuk kecepatan yang digunakan pada aliran fluida umumnya menunjukkan
kecepatan yang sebenarnya jika tidak ada keterangan lain yang disebutkan.
Besarnya kecepatan akan
mempengaruhi besarnya fluida yang mengalir
dalam suatu pipa. Jumlah dari
aliran fluida mungkin dinyatakan sebagai volume,
berat atau massa fluida
dengan masing-masing laju aliran ditunjukkan sebagai laju
aliran volume (m3/s), laju
aliran berat (N/s) dan laju aliran massa (kg/s).
Kapasitas aliran (Q) untuk
fluida yang incompressible, menurut [1] yaitu :
Q = A .v
Dimana :Q = laju aliran
fluida (m3/s)
A = luas penampang aliran
(m2)
v = kecepatan rata-rata
aliran fluida (m/s)
Laju aliran berat fluida (W),
menurut [2] dirumuskan sebagai :
W = γ. A . v
Dimana : W = laju aliran
berat fluida (N/s)
γ = berat jenis fluida (N/m3)
Laju aliran fluida massa (M),
menurut [3] dinyatakan sebagai :
M = ρ. A . v
Dimana : M = laju aliran massa fluida (kg/s)
ρ= massa jenis fluida (kg/m3)
BAB
III
Metode Survey
3.1 Tempat dan Waktu
Lokasi tempat malukaukan
pratikum berada di jl. Perjuangan, dilakukan pada siang hari sekitar jam 12.30
WIB
3.2 Teknik Survey
Teknik
survey: lapangan
3.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. meteran
2. Stopwatch
3. Pensil
4. Kertas
5. Benda yang dapat terapung/steropom
3.4 VALIDASI DTA
Tabel data
dilapangan
No
|
Panjang
|
Lebar
|
Tinggi/kedalaman
|
kecepatan
|
Titik 1
|
1m
|
1,2 m
|
40 cm
|
10 s
|
Titik 2
|
1m
|
1,2 m
|
45 cm
|
10 s
|
Titik 3
|
1m
|
1,2 m
|
35 cm
|
12 s
|
Titik 4
|
1m
|
1,2 m
|
35 cm
|
9 s
|
BAB IV
Hasil Survey dan
Pembahasan
4.1 Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey kami dapat di lapangan, berikut ini
lah data yang yang kami dapat dilapangan.
Tabel data dilapangan
No
|
Panjang
|
Lebar
|
Tinggi/kedalaman
|
kecepatan
|
Titik 1
|
1m
|
1,2 m
|
0,4 m
|
10 s
|
Titik 2
|
1m
|
1,2 m
|
0,45 m
|
10 s
|
Titik 3
|
1m
|
1,2 m
|
12 s
|
|
Titik 4
|
1m
|
1,2 m
|
0,35 m
|
9 s
|
Perhitungan:
1.
Perhitungan Luas Penampang
Tabel perhitungan luas
penampang
No
|
lebar
|
kedalaman
|
Luas penampang
|
Titik 1
|
1,2 m
|
0,4 m
|
0,48 m
|
Titik 2
|
1,2 m
|
0,45 m
|
0,54 m
|
Titik 3
|
1,2 m
|
0,35 m
|
0,42 m
|
Titik 4
|
1,2 m
|
0,35 m
|
0,42 m
|
Rata-rata
|
0,456 m
|
Luas penampang (A) merupakan hasil perkalian antara Lebar rata-rata (L) saluran/aliran dengan Kedalaman rata-rata (H) saluran/aliran air.
A = L rata-rata x H rata-rata
dimana :
A
= Luas Penampang (m2)
L
rata-rata = Lebar rata-rata (meter)
H
rata-rata = Kedalaman rata-rata (meter)
2.
Perhitungan Kecepatan Aliran
Tabel Perhitungan
Kecepatan
Pengulangan
|
Waktu
Pengukuran (s)
|
Pengukuran 1
|
10 s
|
Pengukuran 2
|
10 s
|
Pengukuran 3
|
12 s
|
Pengukuran 4
|
9 s
|
Jumlah
|
41 s
|
Rata-rata
|
10,25 s
|
Kecepatan
(v) adalah hasil pembagian antara panjang saluran/aliran (P) dibagi dengan waktu
rata-rata (T rata-rata).
P
V = ------------
T rata-rata
4 m
= ------------
10,25 s
V = 0,3902439 m/detik
dimana :
V = Kecepatan (meter/detik)
P = Panjang saluran (meter)
T rata-rata = Waktu rata-rata (detik)
3. Perhitungan Debit Air
Debit air
(Q) merupakan hasil perkalian antara luas penampang(A) saluran/aliran
dengan kecepatan(v) aliran air.
Q = A.V
|
dimana:
Q = Debit aliran
(m3/detik)
A = Luas penampan gsaluran
(m2)
V = Kecepatan aliran air
(m/detik)
Jadi, hasil perhitungan debit air dari data yang di dapat yaitu:
Diketahui:
V = 0,3902439 m/detik
Ditanya : Q
= ..?
Jawab:
Q = A x V
= 0,456 X 0,3902439 m/detik
= 0,17795 m3/detik
4.2 Analisis
dan Pembahasan
Pengukuran aliran
air di parit/selokan yang kami lakukan saat pratikum di lapangan hanya
menggunakan metode floating method. kami
mendapat luas penampang rata-rata yaitu 0,456 m2
dan rata-rata kecepatannya yaitu 0,3902439 meter/detik. Setelah mendapatkan data saat pratikum
dilapangan kami juga telah menganalisis
semua data tersebut dan mengkajinya dan melakukan pengukuran dengan rumus untuk
mencari debit air(Q). Hasil dari
pengukuran yang kami dapat menggunakan rumus yaitu debit air(Q) = 0,17795 m3/detik.
Dalam hasil tersebut tentunya masih ada kesalahan yang kami
lakukan dalam mengukur dan mendapatkan hasil tersebut. .Dalam prakteknya di lapangan banyak
factor-faktor yang mengakibatkan ketidakakuratan dalam perhitungan debit aliran
parit/selokan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil data yang kami dapat saat
dilapangan kami mendapatkan hasil dimana:
Øluas
penampang rata-rata yaitu 0,456 m2
Ø
rata-rata kecepatannya yaitu 0,3902439 meter/detik, dan
Ødebit
air(Q) = 0,17795 m3/detik
Dalam melakukan pengukuran
debit air parit tersebut tentu masih ada
kesalahan atau ketidak akuratan kami dalam melakukan pengukuran.
Saran
Dalam melakukan pengukuran
aliran air terlebih dahulu menentukan tempat atau lokasi yang terjangkau dan
menyediakan alat-alat untuk melakukan pengukuran debit air di selokan. Agar
menghindari terjadinya kesalahan atau ketidakakurat dalam melakukan pengukuran
debit air deselokan yaitu harus memperhatikan hal-hal yang dapat menghambat
jalannya pengukuran debit air dan mengikuti prosedur dalam melakukan pengukuran
debit air.