Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas
Mata Kuliah Pengendalian Mutu sesuai
dengan waktu yang di tentukan.
Pada kesempatan ini juga,
kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak Ir. Batumahadi.MT
selaku pebimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini dan teman-teman kami yang
telah banyak membantu baik dalam segi materi maupun dukungan dalam
menyelesaikan tulisan ini.
Kami menyadari bahwa
tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat
menginginkan masukan dan saran dari bapak dan teman-teman demi
penyempurnaan tugas ini kearah yang lebih baik lagi daalam tugas berikutnya.
Akhirnya kami berharap agar
tulisan ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca seluruhnya dalam
proses pembelajaran dikemudian hari.
Medan, Maret
2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... ........ i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ........ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. ........ 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................... ........ 1
C. Batasan Masalah.......................................................................... ........ 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................... ........ 1
C. Batasan Masalah.......................................................................... ........ 1
D. Rumusan Masalah........................................................................ ........ 2
E. Tujuan Penulisan.......................................................................... ........ 2
F. Manfaat Penulisan....................................................................... ........ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kata Serapan.................................................................... ........ 3
B. Macam-Macam Kata Serapan............................................................. ........ 3
C. Proses Penyerapan Kata Serapan........................................................ ........ 4
D. Kata Serapan Sebagai Bagian Perkembangan Bahasa Indonesia .............. 7
E. Problema Akibat Unsur Serapan........................................................ ........ 7
F. Penggunaan Kata Serapan Dari Bahasa Luar.............................................. 8
A. Pengertian Kata Serapan.................................................................... ........ 3
B. Macam-Macam Kata Serapan............................................................. ........ 3
C. Proses Penyerapan Kata Serapan........................................................ ........ 4
D. Kata Serapan Sebagai Bagian Perkembangan Bahasa Indonesia .............. 7
E. Problema Akibat Unsur Serapan........................................................ ........ 7
F. Penggunaan Kata Serapan Dari Bahasa Luar.............................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. ........ 13
B. Saran............................................................................................ ........ 14
A. Kesimpulan.................................................................................. ........ 13
B. Saran............................................................................................ ........ 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ ........ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kualitas dan manajemen kualitas
telah mengalami evolusi menjadi yang TQM (Total Quality Management),
filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu sistem manajemen dan sistem teknik (Krumwiede Seu, 1996).
Sistem manajemen berkaitan dengan
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengelolaan proses sumber daya
manusia yang berkaitan dengan kualitas produk atau jasa. Sistem teknik melibatkan
penjaminan kualitas dalam desain produk, perencanaan dan desain proses dan
pengendalian bahan baku, produk dalam proses dan produk jadi.
Statistic Qaulity Control (SQC) atau pengendalian kualitas
statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor,
mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses
menggunakan metode-metode statistik. Pengendalian kualitas statistik (Statistic
Quality Control) sering disebut sebagai pengendalian proses statistik (Statistical
Process Control/SPC). Pengendalian kualitas statistik dan pengendalian
proses statistik memang merupakan dua istilah yang saling dipertukarkan, yang
apabila dilakukan bersama-sama maka pengguna akan melihat gambaran kinerja
proses masa kini dan masa mendatang (Cawley dan Harrold, 1999).
Sementara itu, menurut
Mayelett (1994), pengendalian kualitas statistik mempunyai cakupan yang lebih
luas karena didalamnya terdapat pengendalian proses statistik, pengendalian
produk (acceptance sampling) dan analisis kemampuan proses.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Pengertian
Pengendalian Kualitas Statistik
2.
Pentingnya
Pengendalian Kualitas Statistik
3.
Parameter
Kualitas Statistik
C.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai bahan
untuk menerangkan ataupun menjelaskan antara lain :
1. Memahami Pengendalian Kualitas Statistik
2. Mengerti Pentingnya Kualitas Statistik
D.
Manfaat
Manfaat
dari makalah ini adalah pembaca maupun penulis akan lebih mengerti tentang
pengendalian Kualitas Statistik dan apa saja yang dimaksud dengan pengendalian
Kualitas Statistik untuk memasarkan produk ataupun jasa mereka dalam dunia
industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kualitas
Statistik
Pengendalian kualitas statistik (statistical quality
control), disingkat SPC, adalah bagan visual untuk memberi gambaran proses yang
sedang berjalan, untuk mengetahui apakah proses berada didalam batas-batas yang
telah ditetapkan sebelumnya atau tidak. Dapat juga dikatakan bahwa
Pengendalian Kualitas Statistik merupakan Ilmu yang mempelajari tentang
teknik /metode pengendalian kualitas berdasarkan prinsip/ konsep statistik
Pengendalian kualitas statistik adalah alat yang sangat berguna dalam membuat
produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses.
Dalam banyak proses produksi, akan selalu ada gangguan yang dapat timbul secara
tidak terduga. Apabila gangguan tidak terduga dari proses ini relatif kecil
biasanya dipandang sebagai gangguan yang masih dapat diterima atau masih dalam
batas toleransi. Apabila gangguan proses ini relatif besar atau secara
kumulatif cukup besar dikatakan tingkat gangguan yang tidak dapat diterima.
Tujuan
pengendalian kualitas statistic antara lain :
1.
Memperoleh
jaminan kualitas (quality Assuran-ce) dapat dilakukan dengan rencana sampel
penerimaan.
2.
Menjaga
konsistensi Kualitas, dilaksanakan dengan Control Chart.
Dengan penerapan pengendalian kualitas statistikal
perusahaan akan mendapat manfaat atau keuntungan antara lain :
a.
Untuk
mempertinggi kualitas atau mengurangi biaya.
b.
Menjaga kualitas
lebih uniform.
c.
Penggunaan alat
produksi lebih efisien.
d.
Mengurangi
rework dan pembuangan.
e.
Inspeksi yang
lebih baik.
f.
Memperbaiki
hubungan produsen-konsumen.
g.
Spesifikasi
lebih baik.
1.
Cara
menggambarkan ukuran kualitas
a.
Variabel
Variabel yaitu karakteristik
kualitas suatu produk dinyatakan dengan besaran yang dapat diukur (besaran
kontinue). Seperti : panjang, berat, temperatur, dll. Contoh data ini adalah untuk mengukur
ketebalan kayu yang bisa bervariasi, misal sekitar 10 mm bisa 9.99995 hingga
10.0005 untuk toleransi ±0.005%. Pada perubahan frekuensi listrik sumber PLN
yang bisa naik turun dari 50 Hz. Bisa 45, 01 Hz hingga 55.00 Hz, artinya
variasi data bisa terjadi diantaraangka tersebut. Juga data tegangan listrik
PLN yang bisa bervariasi antara 180 Volt hingga 230 Volt dimana sembarang data
diantara interval tersebut mungkin muncul. Juga, berat produk, dimensi,
atau volume dimana variasinya diukur dengan satuan berat, satuan dimensi,
atau satuan volume. Secara statistik, distribusi data variabel dalam bentuk
kurva normal dapat digambarkan secara grafis.
b.
Attribut
Attribut yaitu karakteristik
kualitas suatu produk dinyatakan dengan apakah produk tersebut memenuhi
kondisi/persyaratan tertentu, bersifat dikotomi, jadi hanya ada dua
kemungkinan baik dan buruk. Seperti produk cacat atau produk baik, dll.
Selanjutnya pengendalian kualitas
statistik (statistical quality control) secara garis besar digolongkan
menjadi dua, yaitu:
1.
Pengendalian proses statistik (statistical process control) atau yang
sering disebut dengan control chart (bagan kendali).
2.
Rencana penerimaan sampel produk atau yang sering dikenal sebagai acceptance
sampling. Penggolongan
tersebut dapat digambarkan sepeti pada Gambar 1.
B.
Teknik Pengendalian Kualitas
Statistik
Ada 4 metode Statistik yang dapat
digunakan :
1.
Distribusi Frekuensi
Suatu tabulasi
atau cacah (tally) yang menyatakan banyaknya suatu ciri kualitas muncul dalam
sampel yang diamati.
Untuk melihat kualitas sampel
dapat digunakan :
·
Kualitas
rata-rata
·
Penyebaran
kualitas
·
Perbandingan
kualitas dengan spesifikasi yang diinginkan.
2.
Peta kontrol/kendali (control chart)
Grafik yang
menyajikan keadaan produksi secara kronologi (jam per jam atau hari per hari).
Tiga macam control chart :
a.
Control Chart
Shewart
Peta ini
disebut peta untuk variabel atau peta untuk x dan R (mean dan range) dan
peta untuk x dan σ (mean dan deviasi standard).
b.
Peta kontrol
Untuk proporsi
atau perbandingan antara banyaknya produk yang cacat dengan seluruh produksi,
disebut peta-p (p-chart).
c.
Peta kontrol
Untuk jumlah
cacat per unit, disebut peta-c (c-chart).
3.
Tabel sampling
Tabel yang
terdiri dari jadual pengamatan kualitas, biasanya dalam bentuk presentase.
4.
Metode Khusus
Metode ini digunakan untuk pengendalian kualitas dalam industri, al :
korelasi, analisis variansi, analisis toleransi, dll.
5.
Pola Atau Variasi Kualitas
Variasi
atau lebih tepatnya deviasi merupakan musuh besar dari kualitas. Masalahnya
adalah, alam selalu penuh dengan variasi atau perubahan. Temperatur dalam satu
hari misalnya selalu bervariasi. Di waktu malam terasa dingin dan di waktu
siang terasa lebih panas. Supaya udara terasa tetap nyaman, manusia modern
menciptakan Air Conditioner (AC). Apakah semua variasi akan membawa masalah
? Tentu saja tidak. Variasi yang mengakibatkan masalah adalah variasi yang
tidak terkendali. Jika AC di rumah atau kantor tidak berfungsi misalnya, maka
penghuninya akan mulai kepanasan. Sudah pasti ilustrasi ini berlaku untuk
negara-negara yang beriklim tropis, atau sedang mengalami musim panas.
Dalam memproduksi barang secara
masal tentu akan dijumpai varisi meskipun sudah ditentukan ukuran maupun
kualitasnya. Ada 3 macam variasi yang dapat terjadi :
- Variasi yg terdapat pada unit (barang).
Mis : kehalusan dari salah satu sisi daru suatu produk tidak sama dengan
sisi yang lain, lebar bagian atas suatu produk tidak sama dengan lebar bagian
bawah, dll.
- Variasi yg timbul diantara unit-unit yang dihasilkan selama waktu tertentu. Mis : produk yang diproduksi pada saat yang hampir sama mempunyai kualitas yang berbeda/ bervariasi.
- Variasi yang ditimbulkan oleh produksi yg berlainan waktunya.
Mis : produksi pagi hari berbeda hasil produksi siang hari
Variasi-variasi tersebut timbul
disebabkan karena dua sumber, yaitu variasi penyebab khusus dan variasi
penyebab umum.
1.
Variasi Penyebab Khusus
Adalah kejadian-kejadian diluar sistem yang mempengaruhi variasi dalam
sistem. (manusia, peralatan, material, lingkungan, metode kerja, dll).
2.
Variasi
penyebab Umum
Adalah faktor-faktor dalam sistem atau yang melekat pada proses yang
menyebabkan timbulnya variasi. Penyebab umum sering disebut penyebab acak
(random causes) atau penyebab sistem (system causes).
6.
Peta Kontrol (
Control Chart)
Metode Statistik untuk menggambarkan
adanya variasi atau penyimpangan dari mutu (kualitas) hasil produksi yang
diinginkan.
1.
Dengan Peta
kendali :
- Dapat dibuat batas-batas dimana hasil produksi menyimpang dari ketentuan.
- Dapat diawasi dengan mudah apakah proses dalam kondisi stabil atau tidak.
- Bila terjadi banyak variasi atau penyimpangan suatu produk dapat segera menentukan keputusan apa yang harus diambil.
2.
Macam Variasi :
- Variasi dalam objek
Mis : kehalusan dari salah satu sisi daru suatu produk tidak sama dengan
sisi yang lain, lebar bagian atas suatu produk tidak sama dengan lebar bagian
bawah, dll.
- Variasi antar objek
Mis : sautu produk yang diproduksi pada saat yang hampir sama mempunyai
kualitas yang berbeda/ bervariasi.
- Variasi yg ditimbulkan oleh perbedaan waktu produksi
Mis : produksi pagi hari berbeda hasil produksi siang hari.
Penyebab Timbulnya Variasi
- Penyebab Khusus (Special Causes of Variation)
Man, tool, mat, ling, metode, dll.
(berada di luar batas kendali)
- Penyebab Umum (Common Causes of Variation)
Melekat pada sistem.
(berada di dalam batas kendali).
3.
Jenis Peta
Kendali
- Peta Kendali Variabel (Shewart)
Peta kendali untuk data variabel :
ü Peta X dan R, Peta X dan S, dll.
- Peta Kendali Attribut
Peta kendali untuk data atribut :
ü Peta-P, Peta-C dan peta-U, dll.
4.
Peta X dan R
a)
Peta
kendal X :
ü Memantau perubahan suatu sebaran
atau distribusi suatu variabel asal dalam hal lokasinya (pemusatannya).
ü Apakah
proses masih berada dalam batas-batas pengendalian atau tidak.
ü Apakah
rata-rata produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
b)
Peta
kendali R :
ü Memantau
perubahan dalam hal spread-nya (penyebarannya).
ü Memantau
tingkat keakurasian/ketepatan proses yang diukur dengan mencari range dari
sampel yang diambil.