Penyusun dengan senang hati menerima koreksi dan
teguran dari pembaca untuk kelengkapan dan perbaikan atas laporan praktek ini.
Untuk itu penyusun menyampaikan maaf dan ucapan terima
kasih . Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat TUHAN yang MAHA ESA, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
praktek ini. Penyusun mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini, sehingga menjadi lebih
baik.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Penyusun menyadari bahwa disana-sini dalam makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kekeliruannya
Medan,
01 februari 2016
Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar ............................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................. 2
BAB I
Pendahuluan....................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 4
1.5 Metode Penelitian...............................................................................
4
1.6 Sistematis Penulisan............................................................................
4
BAB II Kajian Teori
2.1
Pengertian dan fungsi Pack Carburizing....................................... 5
2.2 Proses Pack Carburizing............................................................
5
2.3 Jenis-jenis Pack Carburizing.............................................................
5.
BAB III Metode Penelitian
3.1 lokasi penelitian..............................................................................
8
3.2
Alat dan Bahan..............................................................................
8
3.4
Langkah-Langkah Penelitian...........................................................
8
BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................
9
BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi..............................................................
13
5.1 Kesimpulan............................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu
cara untuk meningkatkan kekerasan permukaan material baja berkarbon
rendah
adalah dengan cara karburasi. Karburasi adalah sebuah proses penambahan unsur
Karbon pada
permukaan logam dengan cara difusi untuk meningkatkan sifat fisis dan
mekanisnya.
Proses karburasi ini biasanya dilakukan pada baja karbon rendah yang
mempunyai
sifat lunak dan keuletan tinggi. Ada tiga jenis medium yang bisa dipakai
dalam proses
karburasi ini. Medium padat atau pack carburazing, medium cair atau liquid
carburazing
dan medium gas atau gas carburazing.
Pack
carburazing adalah proses di mana karbon monoksida yang berasal dari senyawa
padat
terurai pada permukaan logam menjadi karbon baru lahir dan karbon dioksida.
Karbon
baru lahir
diserap ke dalam logam, dan karbon dioksida segera bereaksi dengan bahan karbon
hadir di
kompleks karburasi solid untuk menghasilkan karbon monoksida segar. Media yang
biasa
digunakan dalam pack carburazing adalah arang, karena arang memilik unsur
karbon
yang besar.
Arang digunakan bisa berasal dari arang kemiri, arang kayu bakar, arang
tempurung kelapa, dan arang batubara.
Di indonesia
banyak tumbuh pohon kemiri dengan berbagai macam manfaat yang bisa kita
gunakan, seperti untuk dijadikan minyak kemiri dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh proses pack
carburizing dengan media arang kemiri terhadap bahan uji dari bahan material
besi?
2. Berapa
besar kekerasan permukaan material besi sebelum dan sesudah proses
pack
carburizing dengan media arang kemiri?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini , antara lain :
1. Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh proses pack carburizing dengan media
arang kemiri
terhadap material besi .
2. Untuk
mengetahui berapa besar kekerasan permukaan material besi sebelum dan
sesudah proses
pack carburizing dengan media arang kemiri.
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat melakukan uji kekerasan
material dengan metode rockwell.
2. Dapat menentukan besar kekerasan
material.
3. Dapat melakukan proses pack
carburizing pada material besi.
1.5 Metode Penelitian
Dalam
penelitian ini dilakukan dengan besi dengan metode uji kekerasan
rockwell.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
Penelitian
1.4 Manfaat
Penelitian
1.5 Metode
Penelitian
1.6
Sistematis Penulisan
BAB II
Kajian Teori
2.1
Pengertian dan fungsi Pack Carburizing
2.2 Proses
Pack Carburizing
2.3
Jenis-jenis Pack Carburizing
BAB III
Metode Penelitian
3.1 lokasi penelitian
3.2 Alat dan Bahan
3.4 Langkah-Langkah Penelitian
BAB IV
Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V
Kesimpulan dan Rekomendasi
5.1
Kesimpulan
BAB II
Kajian Teori
2.1 Pengertian dan fungsi Pack
Carburizing
Karburising
adalah proses dimana benda akan dikeraskan pada kulitnya dengan cara penambahan karbon ke permukaan benda,
karburising dilakukan dengan cara memanaskan benda kerja dalam lingkungan yang
banyak mengandung karboin aktif, sehingga karbon berdifusi masuk ke permukaan
baja (Wahid Suherman, 1998: 147).
2.2 Proses Pack Carburizing
Pada
proses perlakuan panas, termasuk karburising selalu mengacu pada diagram fase
yang berdasarkan pada karbon dari baja. Baja pada dasarnya adalah paduan besi
dan karbon (Fe-C), besi dan karbon selain dapat membentuk larutan padat juga
dapat membentuk senyawa karbid besi (sementit, Fe3C). kita ketahui bahwa carbon
memiliki sifat keras tapi getas, sedangkan besi mempunyai sifat ulet.
2.3 Jenis-jenis Pack Carburizing
Karburising Padat (Pack Carburizing)
Karburising padat adalah proses karburisasi atau
penambahan karbon pada permukaan benda kerja dengan menggunakan karbon yang
didapat dari bubuk arang. Bahan karburisasi ini biasanya adalah arang tempurung
kelapa, arang kokas, arang kayu, arang kulit atau arang tulang.
Benda kerja yang akan dikarburising dimasukkan ke
dalam kotak karburisasi yang sebelumnya sudah diisi media karburisasi.
Selanjutnya benda kerja ditimbuni dengan bahan karburisasi dan benda kerja lain
diletakkan diatasnya demikian selanjutnya (Wahid Suherman, 1998: 150).
Kandungan karbon dari setiap jenis arang adalah
berbeda-beda. Semakin tinggi kandungan karbon dalam arang, maka penetrasi
karbon ke permukaan baja akan semakin baik pula.
Bahan karbonat ditambahkan pada arang untuk mempercepat
proses karburisasi. Bahan tersebut adalah barium karbonat (BaCO3) dan soda abu
(NaCO3) yang ditambahkan bersama-sama dalam 10 – 40 % dari berat arang (Y.
Lakhtin, 1975: 255).
Sebenarnya tanpa energiserpun dapat terjadi
karburisasi, karena temperature yang tinggi ini mula-mula karbon teroksidir
oleh oksigen dari udara yang terperangkap dalam kotak menjadi CO2 (Wahid
Suherman, 1998: 149).
Reaksi yang terjadi adalah
CO2 + C (arang) -------------> 2CO
Dengan temperatur yang semakin tinggi kesetimbangan
rekasi maikn cenderung ke kanan makin banyak CO.
2CO -------------> CO2 + C (larut ke dalam baja)
dimana C yang terbentuk ini merupakan atom karbon
(carbon nascent) yang aktif berdifusi masuk ke dalam fase austenit dari baja
ketika baja dipanaskan. Besarnya kadar karbon yang terlarut dalam baja pada
saat baja dalam larutan pada gamma fase austenit selama karburisasi adalah
maksimal 2 %.
Kotak karburisasi yang dipanaskan harus dalam keadaan
tertutup rapat, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya reaksi antara media
karburisasi dengan udara luar. Cara yang biasanya ditempuh unutk menghindari
hal tadi adalah dengan memberikan lapisan tanah liat (clay) antara tutup dengan
kotak karburisasi.
Menurut Wahid Suherman (1998: 150) bahwa “kotak
karburisasi dipanaskan dalam dapur sampai temperatur 825 – 925 o C dengan
segera permukaan benda kerja akan menyerap karbon sehingga dipermukaan akan
terbentuk lapisan berkadar karbon tinggi sampai 1,2 %”. Dan menurut B.H Amstead
(1979: 152) bahwa “proses karburisasi padat banyak diterapkan untuk memperoleh
lapisan yang tebal antara 0,75 – 4 mm”.
Karburising Cair (Liquid
Carburizing)
Karburising proses cair adalah proses pengerasan baja
dengan cara mencelupkan baja yang telah ditempatkan pada keranjang kawat ke dalam
campuran garam cianida, kalsium cianida (KCN), atau natrium cianida (NaCN).
Dengan pemanasan akan terjadi reaksi-reaksi:
2NaCN + O2 -------------> 2 NaCNO
4NaCNO -------------> 2NaCN + Na2CO3 + CO + 2N
3Fe + 2CO -------------> Fe3C + CO2
pada proses karburisasi ini selain terserapnya karbon,
nitrogen juga ikut terserap. Bahwa karburisasi cair hamper sama dengan
cyaniding, yang menyerap nitrogen dan karbon. Bedanya terletak pada tingkat
perbandingan banyaknya karbon dan nitrogen yang terserap. Pada karburisasi cair
penyerapan karbon lebih dominan. Banyaknya karbon dan nitrogen yang terserap
ini tergantung pada kadar cianida dalam salt bath dan temperatur kerjanya. Salt
bath untuk karburisasi cair biasanya mengandung 40 – 50 % garam cianida. Temperatur
yang digunakan adalah 900 o C selama 5 menit, kedalaman penetrasi karbon yang
dicapai antara 0,1 – 0.25 mm dari permukaan baja.
Kadar karbon yang dikarburisasi akan naik dengan
semakin tingginya temperatur dan makin lamanya waktu karburisasi. Bila kadar
karbon dipermukaan terlalu tinggi maka kekerasan tidak begitu tinggi, karena
itu baja yang akan di quenching langsung setelah pemanasan untuk karburisasi
hendaknya dipakai temperatur yang tidak begitu tinggi.
Selama pemakaian konsentrasi cianida dalam salt bath
dapat berubah sehingga tentu saja sifat salt bath dapat berubah, karena itu
kondisi salt bath harus secara rutin diperiksa. Apabila terdapat perubahan yang
berarti, harus dilakukan penambahan garam baru unutk menjaga konsentrasi tetap
sebagaimana semula.
Semua cianida adalah senyawa yang sangat beracun,
karena itu pemakaiannya harus sangat hati-hati. Demikian pula pada saat
membuang sisa-sisa cairan yang akan terkena garam cianida tersebut harus
benar-benar mengikuti petunjuk dari pihak berwenang.
Karburising Gas (Gas
Carburizing)
Proses pengerasan ini dilakukan dengan cara memanaskan
baja dalam dapur dengan atmosfer yang banyak mengandung gas CO dan gas hidro
karbon yang mudah berdifusi pada temperatur karburisasi 900 o – 950 o C selama
3 jam.
Gas-gas pada temperatur karburisasi itu akan bereaksi
menghasilkan karbon aktif yang nantinya berdifusi ke dalam permukaan baja.
Pada proses ini lapisan hypereutectoid yang
menghalangi pemasukan karbon dapat dihilangkan dengan memberikan diffusion period,
yaitu dengan menghentikan pengaliran gas tetapi tetap mempertahankan temperatur
pemanasan. Dengan demikian karbon akan berdifusi lebih ke dalam dan kadar
karbon pada permukaan akan semakin naik.
Karburising dalam media gas lebih menguntungkan
dibanding dengan karburising jenis lain karena permukaan benda kerja tetap
bersih, hasil lebih banyak dan kandungan karbon pada lapisan permukaan dalam
dikontrol lebih teliti. Menurut B.H Amstead (1979: 153) mengatakan bahwa
“proses karburisasi media gas digunakan untuk memperoleh lapisan tipis antara
0,1 – 0,75 mm”.
BAB III
Metode
Penelitian
3.1 lokasi penelitian
Lokasi
penelitian/praktek yang kami lakukan yaitu berada di workshop FT.UNIMED.
3.2
Alat dan Bahan
1. material
besi beton berdiameter 1,5 cm dan tinggi 1,6 cm
2. arang
kemiri
3. alat
untuk menghaluskan arang
4. saringan
untuk menyaring arang kelapa yang halus
5. mesin
gerinda
6. hardness tester
7. mesin rotary gerindera
8. mikroskop micro
3.4
Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah
yangdilakukan yaitu:
1.
Menyediakan arang dan besi sebagai
bahan untuk penelitian
2.
Menghaluskan arang kemiri yang akan
digunakan
3.
Memotong besi dengan ukuran diameter
1,5 cm dan tinggi 1,6 cm
4.
Menghaluskan hingga mengkilat kan
besi dengan menggunakan mesin rotary gerindera.
5.
Setelah itu melakukan pengujian
kekerasan pertama sebelum besi di karburising
dengan menggunakan hardness testes dan mencatat data hasil pengujian
kekerasan tersebut
6.
Setelah itu besi di beri arang
kemiri lalu dibakar/di masak dengan 9000 derajat celcius, kemudian besi di
press.
7.
Setelah itu besi tadi di kilatkan
kembali menggunakan mesin rotary gerindera.
8.
Kemudian melakukan kembali pengujian kekerasan yang ke
2 setelah besi tadi di karburising dan mencatat hasil data nya.
9.
Setelah itu besi tadi di beri zat
kimia
10. Yang
terakhir besi tadi di foto permukaan nya untuk melihat hasil dari penelitian
tersebut.
BAB IV
Hasil Penelitian dan pembahasan
dari hasil
penelitan yang telah dilakukan menggunakan hardness tester, saya mendapatkan
data sebagai berikut:
tabel pengujian
1
No
|
D1
|
D2
|
HV
|
Titik 1
|
87,51
|
87,11
|
243,3
|
Titik 2
|
96,63
|
95,64
|
200,7
|
Titik 3
|
100,60
|
102,07
|
180,6
|
Titik 4
|
97,56
|
95,59
|
198,8
|
Titik 5
|
93,21
|
89,28
|
222,7
|
tabel
pengujian 2
No
|
D1
|
D2
|
HV
|
Titik 1
|
110,17
|
103,81
|
162,0
|
Titik 2
|
111,80
|
108,03
|
153,5
|
Titik 3
|
110,57
|
111,12
|
150,9
|
Titik 4
|
109,59
|
109,60
|
154,4
|
Titik 5
|
111,67
|
112,80
|
147,2
|
Setelah
melakukan pengujian kekerasan sebelum dan sesudah besi tersebut di karburising,
saya memdapatkan data yang menunjujkan bahwa sebelum dilakukan proses
karburising diperoleh data seperti tabel pengujian 1. Dan setelah besi tersebut
di karburising saya mendapatkan data hasil pengujian tersebut, seperti gambar
pengujian yang ke 2, menunjukkan bahwa tingkat kekerasan nya semakin menurun.
Pembahasan:
mencari nilai HV pada fata tebel pengujian 1 menggunakan rumus:
1)
HV = 0,1891 x F
D2 x D1
= 0,1891 9,81
(87,51 x 0,001) (87,11 x 0,001)
=
7,6229961 x
HV = 0,1891 x 9,81 x
7,6229961
HV = 243,35
BAB V
Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan mendapatka data hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa setelah material besi di karburisng maka tinggkat kekerasan
nya semakin menurun, itu dapat dilihat dari data yan saya peroleh di atas.
Akan tetapi dalam proses penelitian saya tentu ada kesalahan atau ketidak
akuratan saya dalam melakukan pengujian kekerasan dengan mengkarburising
material besi tersebut yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.