DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................. 1
2.
Perumusan Masalah.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian ISO
9000....................................................................... 3
2. Manfaat dan
tujuan, serta kusulitan dalam penerapan ISO 9000... 4
3. ISO 9000 Mencakup....................................................................... 7
4. Lembaga Pendukung...................................................................... 7
5. Dampak Globalisasi........................................................................ 7
6. Dalam ISO 9000 Ada 2 Kategori................................................... 7
7. AUDIT MUTU dan DOKUMENTASI STUDI
MUTU............... 8
8. Sertifikasi........................................................................................ 9
9. Aktivitas ISO 9001:2008 Informal
Dalam Bahasa......................... 10
10. Beberapa Persyaratan Dalam ISO 9001.......................................... 13
11. Kumpulan Standar Dalam ISO 9000............................................. 15
12. Keuntungan..................................................................................... 16
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan.................................................................................... 18
ii
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Di Indonesia peran ISO
sangat vital karena selain sebagai jaminan kualitas suatu perusahaan ISO 9000
juga dapat menimbulkan persaingan antar perusahaan jasa konstruksi untuk segera
memiliki ISO 9000 sehingga banyak perusahaan jasa konstruksi yang memiliki ISO
9000 tetapi tidak sedikit perusahaan jasa konstruksi yang hanya memiliki lebel
ISO 9000 tidak menjalakan standart ISO 9000 itu sendiri.
Hal ini membuktikan
walaupun suatu perusahan itu memiliki ISO namun tidak menutup kemungkinan
produk yang dihasilkan suatu perusahaan akan baik. Tetap semuanya
ditentukan olehkinerja perusahaan itu sendiri. ISO 9000
merupakan rangkaian standar untuk sistem manajemen kualitas.
ISO 9000 dikelola oleh ISO, dengan Organisasi Internasional untuk standardisasi dan
diselenggarakan oleh badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Namun
Aturan-aturan itu telah diperbarui, waktu dan perubahan dalam persyaratan untuk
kualitas, mendorong perubahan ISO sehingga
muncul ISO 9000. ISO pada 15 November 2008, telah membuat perubahan pada persyaratan ISO 9001.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah
diaudit secara independen dan bersertifikat yang akan di conformance dengan ISO
9001 Mei publik negara itu "ISO 9001 certified" atau "ISO 9001
terdaftar". Sertifikasi untuk ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas akhir
setiap produk dan jasa, namun certifies resmi proses bisnis yang sedang
diterapkan.
Walaupun standar yang berasal dari pabrik, mereka kini
bekerja di beberapa jenis organisasi. Sebuah "produk", dalam kosa
kata ISO, dapat diartikan sebagai benda fisik, jasa, atau perangkat lunak. Ini adalah latar belakang yang akan kami bahas
dalam makalah ini pada bagian pembahasan.
2.
Perumusan Masalah
Dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan
maka untuk mengantisipasi dalam beberapa masalah. kami dapat
merumuskan permasalahan-permasalahan yang harus dipertimbangkan untuk
memperoleh suatu kesimpulan, permasalahan tersebut antara lain:
1.
Apa perbedaan perusahan yang mendapat ISO 9000
dengan perusahaan yang tidak memperoleh ISO 9000.
2.
Seberapa besar pengaruh ISO 9000
terhadap kinerja suatu perusahan.
3.
Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini tujuan yang
diutamakan untuk mengetahui seberapa besar peranan ISO dalam meningkatkan
kualitas dan mutu suatu perusahaan. Secara detail
tujuan makalah ini, adalah:
1.
Menjelaskan Apa itu ISO 9000.
2.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ISO
dalam suatu perusahan.
3.
Menjelaskan tujuan atau
manfaat serta kesulitan dari ISO 9000
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian ISO 9000
Kata ‘ISO’ yang menjadi nama dari organisasi ini,
berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Isos’ yang berarti ‘sama’ atau ‘equivalent’.
Dalam bentuk modern kata ‘Isos’ kemudian ditransformasikan menjadi ‘Iso’ –
seperti yang digunakan dalam istilah Isotermis (kesamaan panas), Isobar
(kesamaan tekanan), dll. Kata ini diadopsi oleh Organisasi Internasional untuk
Standarisasi menjadi nama dari organisasinya disamping karena kemiripan arti
kata ini dengan tujuan organisasi, juga karena kata tersebut memiliki bentuk
yang paling mendekati dengan singkatan nama organisasi. ISO merupakan kepanjangan dari International
Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia
yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan
dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi
standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan
promosi pemakaian standar internasional.
Keluarga ISO:9000 berkaitan
langsung dengan sistem manajemen kualitas dan dirancang untuk membantu
organisasi-organisasi untuk memastikan mereka memenuhi permintaan para konsumen
dan stakeholders lainnya (Poksinska
et al,2002). Pengakuan atau konfirmasi
bahwa sebuah organisasi telah memenuhi syarat-syarat dari ISO:9001 diperoleh
dari pihak ketiga. Lebih dari berjuta-juta organisasi di seluruh dunia yang
berdiri sendiri dan bersertifikat membuat ISO:9001. Ini membuktikan bahwa ISO
merupakan salah satu alat manajemen yang banyak digunakan dalam dunia saat ini.
ISO 9000:2000 juga melebur ISO 9001, ISO 9002 dan ISO
9003 menjadi satu standar persyaratan pemastian mutu yaitu ISO 9001:2000 (ISO
9001:2000 adalah salah satu keluarga dari ISO 9000:2000). Sebelumnya pemilihan
penggunaan standar persyaratan pemastian mutu didasarkan pada model
aktifitas/proses tertentu yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk perusahaan yang
melakukan aktifitas desain/pengembangan, produksi (pengendalian
proses), instalasi/pembelian dan servis harus menggunakan ISO 9001. Sementara
untuk perusahaan yang tidak melakukan aktifitas desain, dan hanya melakukan
aktifitas produksi, instalasi dan servis harus menggunakan ISO 9002.
Selanjutnya untuk perusahaan yang tidak melakukan aktifitas desain, produksi,
instalasi dan servis (misal: perusahaan yang hanya melakukan aktifitas training
atau inspeksi dan pengujian saja) harus menggunakan ISO 9003.
Berdasarkan ISO 9000:2000 semua perusahaan tanpa
memperhatikan aktifitas yang dilakukan dan produk yang dihasilkan cukup
menggunakan satu standar persyaratan pemastian mutu (persyaratan sistem
manajemen mutu) yaitu ISO 9001:2000. Namun demikian ada satu pasal dalam ISO
9001:2000 (Pasal 7: Product Realization) yang penggunaan klausul-klausulnya
boleh dikecualikan disesuaikan dengan aktifitas-aktifitas yang dilakukan atau
tidak dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
2.
Manfaat, Tujuan, serta kesulitan dalam penerapan ISO 9000
2.1. Manfaat ISO 9000
Penerapan
ISO 9000 bagi perusahaan bermanfaat :
a.
Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Pengawasan
·
Memberikan Pendekatan Praktik yang Sistematis
Untuk Manajemen Mutu.
·
Memastikan Konsistensi Untuk memelihara mutu
produk/jasa Menetapkan
·
Menetapkan Kerangka Acuan Kerja Untuk Proses
Peningkatan Mutu Lebih Lanjut Dengan Membakukan Proses Guna Memastikan
Konsistensi dan mampu Menelusuri serta meningkatkan Hubungan Antara Fungsi yang
Mempengaruhi mutu.
b.
Aspek Pengendalian Pencegahan
·
Mempengaruhi/ Menentukan Secara Jelas Tanggung
Jawab dan Wewenang dari PERSONE; Kunci yang Mempengaruhi Mutu.
·
Mendokumentasikan Prosedur Secara Baik Dalam
Menjalankan Operasi dan Proses Bisnis Penyediaan Jasa Atau Pabrik/Industri
·
Menerapkan Sistem Dokumentasi Yang Efektif
melalui mekanisme Audit Mutu Internal Dan Tinjauan Manajemen Yang kontinu.
c.
Aspek Pertumbuhan Dan Pengembangan Perusahan:
· Sebagai Sarana
Pemasaran
· Dapat Meningkatkan
Kepercayaan Dan Kepuasan Konsumen/ Pelanggan
· Dapat
Meningkatkan Citra dan Daya Saing Perusahan
· Dapat
Meningkatkan Produktifitas Mutu Jasa/Produk
· Dapat
Memberikan Pelatihan yang Sistematik Kepada staf Melalui Prosedur dan Instruksi
yang Baik
· Mengantisipasi
Tuntutan Konsumen Atas Mutu Produk Dan Tingkat Persaingan Bersama
· Sebagai
Fondasi/Dasar yang Mantap Untuk Pengembangan Mutu Selanjutnya Menuju Manajemen
Mutu Terpadu.
2.2. Tujuan ISO
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2002) menyatakan bahwa tujuan utama
dari ISO 9000 adalah:
a. Organisasi harus
mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga
secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna (costumer).
b. Organisasi harus
memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang
dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
c. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak costumer bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan
dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.
2.3. Kesulitan Penerapan
ISO
Hambatan terbesar dalam
penerapan standar ISO adalah organisasi gagal mendefinisikan pertanggungjawaban
dan wewenang dengan jelas, sedangkan hambatan terbesar setelah penerapan
standar ISO adalah organisasi gagal membawa tinjauan manajemen terhadap sistem
manajemen kualitas mencapai efektivitas sistem.
Faktor Kritis
dan Kesulitan dalam Penerapan Standar ISO 9000
Faktor Kritis
|
Tingkat Kepentingan
Skala 1 - 5
|
Tingkat Kesulitan
Skala 1 - 5
|
Dukungan dan
komitmen top management
|
4,73 (Sangat
Penting)
|
2,83 (Cukup
Sulit)
|
Dukungan dan
komitmen middle management
|
4,58 (sangat
Penting
|
3,27 (Cukup
Sulit)
|
Dukungan dan
komitmen karyawan
|
4,40 (Sangat
Penting)
|
3,44 (Sulit)
|
Ketepatan dokumentasi
proses
|
4,36 (Sangat
Penting)
|
3,51 (Sulit)
|
Antusiasme
yang kontinyu dari top management
|
4,32 (Sangat
Penting)
|
3,24 (Cukup
Sulit)
|
Antusiasme
yang kontinyu dari middle management
|
4,28 (Sangat
Penting)
|
3,37 (Cukup
Sulit)
|
Pemahaman
tentang sistem manajemen kualitas
|
4,22 (Sangat
Penting)
|
3,69 (Sulit)
|
Antusiasme
yang kontinyu dari karyawan
|
4,15
(Penting)
|
3,51 (Sulit)
|
Komunikasi
yang baik antara manajemen dengan karyawan
|
4,07
(Penting)
|
3,24 (Cukup
Sulit)
|
Pengalokasian
sumber daya yang memadai
|
4,07
(Penting)
|
3,59 (Sulit)
|
Ketersediaan
waktu untuk pelatihan dan pertemuan
|
3,96
(Penting)
|
3,54 (Sulit)
|
Peningkatan
pangsa pasar
|
3,23 (Cukup
Penting)
|
3,43 (Sulit)
|
Tercapainya
penghematan biaya
|
3,22 (Cukup
Penting)
|
3,48 (Sulit)
|
Sumber: Ek dan Cheng
(1995)
3. ISO 9000 Mencakup:
3.1.
Kebijakan Mutu
3.2.
Manajemen Mutu
3.3.
Sistem Mutu
3.4.
Pengendalian Mutu
3.5. Jaminan Mutu
4.
Lembaga Pendukung:
4.1.
Konsultan
4.2.
Lembaga Sertifikasi
4.3.
Lembaga Akreditasi
4.4. Laboratorium
penguji DSB
5.
Dampak Globalisasi
5.1.
Produk bermutu
5.2.
Persyaratan yang dituntut pasar
5.3.
Batas antar Negara tidak ada
5.4.
Dituntut Kesamaan standar terhadap mutu
6.
Dalam ISO 9000 Ada 2 Kategori :
6.1.
Kontraktual
Kondisi
dimana perusahan bermaksud menerapkan standart system manajemen mutu dengan
tujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan perusahaan membutuhkan bukti dan
pengakuan pihak ketiga.
6.2.
Non-kontraktual
Kondisi
dimana perusahan bermaksud menerapkan standart system manajemen mutu intern
perusahaan. Perusahaan tidak memerlukan pengakuan dari pihak lain dalam
penerapan ISO 9000.
7.
AUDIT MUTU dan DOKUMENTASI STUDI MUTU
Menurut Ariani (1995),
audit mutu didefinisikan sebagai evaluasi secara sistematik dan independen yang
dilaksanakan untuk menentukan apakah kegiatan mutu yang berhubungan dengan
hasil produksi telah sesuai dengan dokuemntasi sistem mutu dan apakah prosedur
dalam dokumen sistem mutu diterapkan secara efektif dan pantas untuk mencapai
sasaran yang diinginkan. Menurut The International Standard For Terminology in
Quality Management mendefinisikaan audit mutu sebagai suatu pengujian yang
sistematis dan independen untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil
sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan apakah pengaturan tersebut
diimplementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan. Dengan kata
lain audit mutu didefinisikan sebagai proses sistematik, independen dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif
untuk menentukan sampai sejauhmana kriteria audit dipenuhi. Audit mutu
didefinisikan sebagai proses sistematik, independen dan terdokumentasi untuk
memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan
sampai sejauhmana kriteria audit dipenuhi.
Tujuan audit mutu adalah
untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan sebagai dasar pengambilan
keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan. Temuan hasil
audit selanjutnya dianalisis, dinilai kecukupan dan kesesuaiannya terhadap
standar ISO 9001:2000. Hasil temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau
perubahan.
Secara rinci tujuan umum
dari audit mutu menurut Willy Susilo (2000) adalah:
1. Untuk memperoleh
prioritas permasalahan yang tengah dihadapi organisasi.
2. Untuk merencanakan
pengembangan usaha.
3. Untuk memenuhi
persyaratan suatu sistem manajemen yang digunakan sebagai acuan.
4. Untuk memenuhi
persyaratan regulasi ataupun persyaratan kontrak dengan pelanggan.
5. Untuk mengevaluasi
terhadap pemasok.
6. Untuk menemukan adanya
potensi resiko kegiatan organisasi.
Sedangkan tujuan khusus
dari audit mutu menurut Iskandar Indranata (2006) adalah :
1. Mengarahkan pencapaian
sasaran.
2. Memberikan sense of
urgency.
3. Menemukan peluang
perbaikan.
4. Memastikan apakah
sistem diterapkan secara efektif.
5 Mendeteksi penyimpangan-penyimpangan terhadap
kebijakan mutu sedini mungkin.
Hasil audit dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah manfaat audit yang
paling sentral yakni sebagai dasar untuk mengambil keputusan, melakukan perbaikan,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi organisasi. Dengan informasi
hasil penilaian auditor dan rekomendasi yang disampaikan, akan memungkinkan
pimpinan unit operasi melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas maupun produktivitas usaha secara lebih terarah. Proses
audit merupakan media pembelajaran dan pertumbuhan yang tidak ternilai harganya
bagi para pelaku audit itu sendiri. Karena melalui proses audit, tejadi proses
pemahaman secara mendalam tentang seluk beluk operasi organisasi serta
permasalahannya yang dihadapinya, baik permasalahan skala organisasi maupun
permasalahan spesifik yang ada pada setiap fungsi dalam organisasi. Dengan
demikian seorang auditor secara disadari atau tidak telah mempelajari proses manajemen
organisasi secara komprehensif dan manajemen fungsional secara intensif.
8.
Sertifikasi
ISO tidak
menyatakan organisasi itu sendiri. Banyak negara telah membentuk badan
akreditasi untuk mengotorisasi badan sertifikasi, audit yang berlaku untuk
organisasi kepatuhan sertifikasi ISO 9001. Meskipun sering disebut sebagai
sertifikasi ISO 9000:2000, yang sebenarnya standar untuk sebuah organisasi yang
kualitas manajemen dapat sertifikasi adalah ISO 9001:2000. Kedua badan
akreditasi dan badan-badan sertifikasi tagihan biaya untuk layanan mereka. Berbagai badan akreditasi ada kesepakatan
bersama dengan satu sama lain untuk memastikan bahwa sertifikat yang
dikeluarkan oleh salah satu badan sertifikasi Terakreditasi (CB) diterima
di seluruh dunia.
Yang berlaku adalah organisasi dinilai
berdasarkan luas sampel dari situs, fungsi, produk, layanan dan proses; daftar
masalah ( "tindakan permintaan" atau "non-compliances")
adalah memberitahukan kepada manajemen. Jika tidak ada masalah besar pada
daftar ini, atau setelah menerima memuaskan rencana perbaikan dari manajemen
menunjukkan bagaimana masalah akan terselesaikan, badan sertifikasi akan
mengeluarkan sebuah sertifikat ISO 9001 untuk setiap situs geografis telah
dikunjungi.
Sebuah sertifikat ISO
bukan sekali-dan-untuk-semua penghargaan, tetapi harus diperbaharui secara
berkala direkomendasikan oleh badan sertifikasi, biasanya sekitar tiga tahun. Kontras dengan Capability Maturity Model tidak ada
nilai kompetensi dalam ISO 9001.
9.
Aktivitas ISO 9001 :2008
Informal Dalam Bahasa
·
Kualitas kebijakan adalah pernyataan resmi dari
manajemen, erat terkait dengan rencana bisnis dan pemasaran dan untuk kebutuhan
pelanggan. Kualitas kebijakan dipahami dan diikuti di semua tingkat dan oleh
semua karyawan. Setiap karyawan perlu diukur untuk bekerja ke arah tujuan.
- Keputusan tentang kualitas sistem yang dibuat berdasarkan data yang disimpan dan sistem secara berkala diaudit dan dievaluasi untuk conformance dan efektifitas.
- Catatan harus menunjukkan bagaimana dan dimana bahan baku dan produk yang diproses, agar produk dan untuk masalah pada pelaksanaan ke sumber.
- Anda perlu menentukan persyaratan pelanggan dan menciptakan sistem untuk berkomunikasi dengan pelanggan tentang informasi produk, permintaan, kontrak, pesanan, saran dan keluhan.
- Ketika mengembangkan produk baru, Anda perlu untuk merencanakan tahapan pembangunan, sesuai dengan pengujian pada setiap tahap. Anda perlu untuk menguji apakah dokumen dan produk yang memenuhi persyaratan desain, persyaratan peraturan dan kebutuhan pengguna.
- Anda harus secara teratur meninjau kinerja melalui audit internal dan pertemuan. Menentukan apakah kualitas sistem bekerja dan apa yang dapat dilakukan perbaikan. Menangani masalah-masalah masa lalu dan potensi masalah. Menyimpan catatan kegiatan dan hasil keputusan, dan memantau efektivitas (catatan: anda memerlukan didokumentasikan prosedur internal audit).
- Anda perlu mendokumentasikan prosedur untuk menangani aktual dan potensial nonconformances (masalah melibatkan supplier atau pelanggan, atau masalah internal). Pastikan tidak ada yang menggunakan produk buruk, menentukan apa yang harus dilakukan dengan produk buruk, menangani akar penyebab masalah dan memelihara catatan untuk digunakan sebagai alat untuk memperbaiki sistem.
·
versi 1987
ISO 9000:1987 mempunyai struktur yang sama
sebagai standar Inggris BS 5750, dengan tiga 'model' untuk sistem manajemen
kualitas, pemilihan yang berdasarkan pada lingkup kegiatan organisasi:
- Model ISO 9001:1987 untuk penjaminan kualitas desain, pengembangan, produksi, instalasi, dan telah melayani perusahaan dan organisasi untuk kegiatan-kegiatan yang termasuk penciptaan produk baru.
- Model ISO 9002:1987 untuk penjaminan kualitas produksi, instalasi, dan servis yang sama pada dasarnya memiliki bahan sebagai ISO 9001 tetapi tanpa meliputi penciptaan produk baru.
- Model ISO 9003:1987 untuk jaminan mutu di inspeksi akhir dan tes hanya meliputi pemeriksaan akhir dari produk selesai, tanpa peduli bagaimana untuk produk yang dihasilkan.
ISO 9000:1987 juga dipengaruhi oleh Amerika Serikat dan
lainnya yang ada Pertahanan Standarisasi ( "MIL
Specs"), dan sebagainya yang baik sesuai untuk industri manufaktur.
Penekanan cenderung ditempatkan pada conformance dengan prosedur daripada
keseluruhan proses manajemen yang kemungkinan maksud yang sebenarnya.
ISO 9000:1994 menekankan mutu melalui
tindakan pencegahan, bukan hanya memeriksa produk akhir, dan terus memerlukan
bukti yang didokumentasikan sesuai dengan prosedur. Seperti pada edisi pertama,
di bawah sisi adalah perusahaan cenderung menerapkan persyaratan-nya dengan
membuat rak-beban dari prosedur manual, dan dibebani dengan ISO birokrasi.
Dalam beberapa perusahaan, beradaptasi dan meningkatkan proses dapat
benar-benar impeded oleh kualitas sistem.
ISO 9001:2000 menggabungkan tiga standar 9001, 9002, 9003
dan menjadi satu, yang dinamakan 9001. Desain dan pengembangan prosedur yang
diperlukan hanya jika perusahaan yang sebenarnya tidak terlibat dalam
penciptaan produk baru. Versi 2000 yang berusaha untuk membuat perubahan
radikal dalam pemikiran oleh benar-benar menempatkan konsep proses manajemen depan dan
tengah ( "Proses manajemen" adalah pemantauan dan optimalisasi dari
sebuah perusahaan dari tugas dan kegiatan, bukan hanya memeriksa produk akhir).
Yang versi 2000 juga menuntut atas keterlibatan oleh eksekutif, dalam rangka
untuk kualitas ke dalam sistem bisnis dan menghindari delegasi dari kualitas
fungsi administrator untuk SMP.
Tujuan lain adalah untuk meningkatkan
efektivitas melalui proses performa metrik - numerik pengukuran terhadap efektivitas
tugas dan kegiatan. Harapannya kedepan proses perbaikan dan pelacakan
kepuasan pelanggan dibuat eksplisit.
ISO 9000 adalah standar terus berdiri sedang
direvisi oleh komite teknis dan penasehat kelompok, yang menerima umpan balik
dari orang-orang profesional yang menerapkan standar.
ISO 9001:2008 hanya untuk memperkenalkan
klarifikasi yang ada persyaratan ISO 9001:2000 dan beberapa perubahan yang
ditujukan untuk meningkatkan konsistensi dengan ISO Tidak ada syarat-syarat
baru. Penjelasan perubahan dalam ISO
9001:2008.
Panduan
Praktis Penerapan ISO 9001:2008 kualitas sistem manajemen yang
ditingkatkan hanya harus diperiksa untuk melihat apakah ia mengikuti
klarifikasi yang diperkenalkan pada versi diubah.
ISO 9001 adalah standar umum dan abstrak.
secara hati-hati, untuk membuat rasa dalam organisasi tertentu. Pengembangan perangkat lunak tidak seperti
membuat produk atau
menawarkan konseling layanan; namun ISO 9001 pedoman, karena
pedoman pengelolaan usaha, dapat diterapkan untuk masing-masing. Beragam
organisasi polisi-departemen (US), profesional sepak bola tim (Meksiko) dan dewan kota (Inggris) telah
berhasil menerapkan sistem ISO 9001:2000.
10. Beberapa
Persyaratan Dalam ISO 9001
Yang Merupakan Salah Satu Standar Dalam Iso
9000 Termasuk :
- satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;
- proses pemantauan untuk memastikan mereka efektif;
- keeping adequate records; memelihara catatan yang memadai;
- memeriksa keluaran untuk cacat, dan sesuai dengan tindakan korektif yang diperlukan;
- secara teratur meninjau setiap proses dan sistem kualitas itu sendiri untuk efektivitas dan
- memfasilitasi perbaikan terus .
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah
diaudit secara independen dan bersertifikat yang akan di conformance dengan ISO
9001 Mei publik negara itu "ISO 9001 certified" atau "ISO 9001
terdaftar". Sertifikasi untuk ISO 9001 standar tidak menjamin kualitas
akhir setiap produk dan jasa, namun certifies resmi proses bisnis yang sedang
diterapkan.
Walaupun standar yang berasal dari pabrik, mereka kini bekerja di beberapa jenis
organisasi. Sebuah "produk", dalam kosa kata ISO, dapat diartikan
sebagai benda fisik, jasa, atau perangkat lunak. Seiring waktu,
berbagai sektor industri yang ingin mereka membakukan interpretasi terhadap
pedoman dalam pasar mereka sendiri. Hal ini sebagian untuk memastikan bahwa
mereka ISO 9000 versi mereka memiliki persyaratan tertentu, tetapi juga untuk
mencoba dan memastikan bahwa lebih tepat terlatih dan berpengalaman auditor
yang dikirim untuk menilai mereka.
Ø The TickIT panduan
merupakan interpretasi ISO 9000 yang dihasilkan oleh Dewan Perdagangan Inggris
yang sesuai dengan proses industri teknologi informasi, khususnya pengembangan
software.
Ø AS9000 adalah Aerospace
Standar Sistem Dasar Kualitas, sebuah interpretasi yang dikembangkan oleh
produsen utama aerospace. Produsen utama mereka termasuk AlliedSignal, Allison
Engine, Boeing, General Electric Pesawat Engine, Lockheed-Martin, McDonnell
Douglas, Northrop Grumman, Pratt & Whitney, Rockwell-Collins, Sikorsky
Pesawat, dan Sundstrand. The current version is AS9100 . Versi saat
ini adalah AS9100.
Ø PS 9000 adalah
aplikasi yang standar untuk Pharmaceutical Packaging Material. Obat yang
Kualitas Group (PQG) dari Institut Quality Assurance (IQA) telah mengembangkan
PS 9000:2001. Tujuannya adalah untuk menyediakan banyak diterima GMP kerangka
dasar dari praktek terbaik dalam kemasan pasokan industri farmasi.
Diaplikasikan ISO 9001: 2000 untuk farmasi dicetak dalam bentuk kemasan.
Ø QS 9000
merupakan interpretasi disepakati oleh produsen utama otomotif (GM, Ford,
Chrysler). Termasuk teknik seperti FMEA dan APQP. QS 9000 kini
digantikan dengan ISO / TS 16949.
Ø ISO / TS 16949:2002 merupakan
interpretasi disepakati oleh produsen utama otomotif (Amerika dan Eropa
manufaktur); versi terbaru adalah berdasarkan ISO 9001:2000. Penekanan pada
proses pendekatan yang lebih kuat dibandingkan dengan ISO 9001:2000. ISO / TS
16949:2002 berisi teks lengkap ISO 9001:2000 dan industri otomotif-persyaratan
tertentu.
Ø TL 9000 Telekomunikasi adalah Manajemen Mutu dan
Sistem Pengukuran Standar, interpretasi yang dikembangkan oleh konsorsium
telecom, QuEST Forum. Versi saat ini
adalah 4,0 dan tidak seperti ISO 9001 atau di atas standar sektor, termasuk
standar TL 9000 produk pengukuran yang dapat benchmarked. Pada tahun 1998 QuEST
Forum mengembangkan TL 9000 Sistem Manajemen Mutu untuk memenuhi persyaratan
kualitas rantai dari industri telekomunikasi di seluruh dunia.
Ø ISO 13485:2003 adalah
industri medis setara ISO 9001:2000. Sedangkan standar-standar itu telah
menggantikan interpretasi bagaimana untuk menerapkan ISO 9001 dan ISO 9002
untuk perangkat medis, ISO 13485:2003 adalah standar yang berdiri sendiri.
Sesuai dengan ISO 13485 tidak berarti sesuai dengan ISO 9001:2000.
Ø ISO 29001 adalah sistem
manajemen mutu persyaratan untuk desain, pengembangan, produksi, instalasi dan
layanan untuk produk minyak bumi, gas alam dan Petrochemical industri.
11.
Kumpulan Standar dalam ISO 9000
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
- ISO 9000:2005 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan daftar bahasa dan istilah dalam kumpulan ISO 9000.
- ISO 9001:2000 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.
- ISO 9004:2000 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam
kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor
"ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000
masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO
10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan
organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat "Perhatian terhadap
sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian
dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan
penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang
lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO
9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang
mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered" biasanya merujuk pada
ISO 9001.
12.
Keuntungan
Hal ini secara luas diakui bahwa benar
meningkatkan kualitas manajemen usaha, sering memiliki dampak positif atas
investasi, pangsa pasar, pertumbuhan penjualan, margin penjualan, keuntungan,
dan mencegah terjadinya litigasi. Kualitas prinsip dalam ISO 9000:2000 juga suara, menurut Wade, dan
Barnes, yang berkata “ISO 9000 memberikan panduan yang komprehensif model untuk
sistem manajemen kualitas yang dapat membuat setiap perusahaan yang
kompetitif.”
Barnes juga CITES survei oleh Lloyd's Register
Quality Assurance yang menunjukkan bahwa ISO 9000 peningkatan laba bersih, dan
lain-oleh Deloitte Touche yang melaporkan bahwa biaya pendaftaran telah
dipulihkan dalam tiga tahun.
Menurut Providence Business News menerapkan ISO
sering memberikan keuntungan sebagai berikut:
- Buat yang lebih efisien, efektif operasi
- Meningkatkan kepuasan pelanggan dan penyimpanan
- Mengurangi audit
- Meningkatkan pemasaran
- Meningkatkan motivasi karyawan, kesadaran, dan semangat
- Mempromosikan perdagangan internasional
- Meningkatkan keuntungan
- Mengurangi sampah dan meningkatkan produktivitas
Namun, berbagai studi
statistik Spanyol 800 perusahaan menemukan bahwa ISO 9000 pendaftaran sendiri
menciptakan sedikit perbaikan karena perusahaan tertarik di dalamnya ada
biasanya sudah membuat beberapa jenis komitmen manajemen mutu dan telah
melakukan dengan baik seperti sebelum pendaftaran.
Dalam hari ini didorong oleh sektor
jasa-ekonomi, semakin banyak perusahaan yang menggunakan ISO 9000 sebagai alat
bisnis.
Melalui penggunaan benar dinyatakan kualitas
tujuan, survei kepuasan pelanggan yang baik dan terus ditetapkan program
perbaikan perusahaan yang menggunakan proses ISO 9000 untuk meningkatkan
efisiensi dan profitabilitas.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa perusahan yang memiliki ISO belum
tentu menghasilkan atau mengciptakan produk yang berkualitas dan bermutu.
Hal
ini dikarnakan untuk menciptakan sebuah produk yang bermutu dan berkualitas
suatu perusahan juga harus didukung dengan tenaga-tenaga ahli sesuai dengan
bidang pekerjaannya .
2.
Daftar pustaka