KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas selesainya makalah yang
berjudul “Membaca Sains dan Matematika”.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan
2.
Dr.
Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan FBS
3.
Drs.
Syamsul Arif, M.Pd, ketua jurusan bahasa Indonesia
4.
S.
Fahmy Dalimunthe, S.sos, M.I.kom, sekretaris jurusan bahasa indonesia
5.
Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd, kepala prodi jurusan bahasa indonesia
6.
Dr.
Wisman Hadi, M.Hum, kepala prodi sastra bahasa indonesia
7.
Drs. Malan Lubis, M. Hum, dosen mata kuliah membaca lanjut,
yang banyak memberikan bimbingan, saran dan
ide.
8.
Orangtua yang turut memberikan masukan serta arahan kepada penulis,
dan
9.
Teman-teman yang ikut serta membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membagun dari rekan-rekan
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga materi ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya
bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
Medan
, 11 Maret 2016 Penyusun
(
Kelompok 3 )
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I.................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Latar
Belakang.................................................................................................. 1
B. Tujuan................................................................................................................ 1
C. Rumusan
Masalah.............................................................................................. 1
BAB II................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN................................................................................................................. 2
A. Pengertian Membaca Sains................................................................................ 2
B. Pengertian Membaca Matematika..................................................................... 4
BAB III............................................................................................................................... 7
SIMPULAN DAN
SARAN............................................................................................... 7
A. SIMPULAN...................................................................................................... 7
B. SARAN............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 8
Bab
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Cukup sulit memunculkan suatu pengertian sains yang
dapat diterima oleh semua pihak, termasuk oleh para ahli atau orang-orang yang
berkecimpung dalam bidanganya. Terkadang pengertin yang satu tidak selaras,
bahkan seperti bertentangan dengan pengertian lainnya. Hal ini terjadi paling
tidak diakibatkan oleh 2 hal yang paling mendasar. Pertama, karena
sangat luasnya ruang lingkup kajian dan eksplorasi dalam keilmuan bidang sains,
sehingga memungkinkan para sainstis dalam menggali dan mengembangkannyadapat
meninjau dari berbagai sudut pandang yang relative berbeda, kedua,
karena sifat sains yang dinamis, yaitu berkembang terus menerus seiring dengan
berbagai usaha dan explorasi manusia dari waktu ke waktu untuk menemukan
hakekatnya, sehingga berbagai perspekif baru setiap kali dapat saja
ditemukan dan dikemukakan kepada masyarakat.
Saat menjalani kehidupan sehari-hari dengan menjelajah
dan menemukan benda-benda disekitarnya, mahasiswa dihadapkan pada dunia matematika. Selama melakukan
kegiatan harap selalu diingat bahwa pemahaman matematika dan perasaan bahwa
matematika itu menyenangkan akan membantu mahasiswa
mengembangkan keterampilan yang akan ia perlukan demi
keberhasilan seumur hidupnya. Kegiatan dalam hal ini dimaksudkan agar
menyenangkan dan menarik serta menggunakan benda-benda yang ada dirumah dan
disekitar mahasiswa.
B. Tujuan
masalah
1. Untuk
mengetahui cara membaca sains dan membaca
2. Untuk
memahami cara membaca sains dan membaca
C. Rumusan
masalah
1. Apakah
membaca sains dan matematika itu?
2. Bagaimana
membaca sains dan matematika?
Bab II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MEMBACA
SAINS
Berdasar definisi-definisi yang telah disajikan, dapat
disimpulkan bahwa sains dapat dipandang baik sebagai suatu proses, maupun hasil
atau produk, serta sebagai sikap. Dengan kata lain sains dapat dipandang sebagai suatu kesatuan dari proses,
sikap dan hasil. Apabila kesimpulan tersebut dikaitkan dengan program membaca
sains yang dimaksudkan dalam makalah ini, maka sesungguhnya ruang lingkup program
membaca sains yang akan dikembangkan meliputi tiga substansi
mendasar tersebut, yaitu pendidikan dan pembelajaran sains berisi program yang
memfasilitasi penguasaan proses sains, penguasaan produk sains serta program
yang memfasilitasi pengembangan sikap-sikap sains.
Gambaran tentang batasan dari sains sebagai proses,
sebagai produk dan sebagai sikap dijelaskan sebagai berikut :
Pertama,
sains sebagai suatu proses adalah metode untuk memperoleh pengetahuan. Gambaran
sains berhubunagan erat dengan kegiatan penelusuran gejala dan fakta-fakta alam
yang dilakukan melalui kegiatan laboratorium beserta perangkatnya. Sains
dipandang sebagai suatu disiplin (keilmuan) yang ketat, obyektif dan
bebas nilai. Kebenaran sains akan diakui jika penelusurannya berdasar pada
kegiatan pengamatan, hipotesis (dugaan) dan percobaan-percobaan yang ketat dan obyektif. Meskipun kadang
berseberangan dengan nilai yang ada. Jadi sains menuntut proses yang dinamis
dalam berfikir, pengamatan, eksperimen, menemukan konsep maupun merumuskan
berbagai teori. Rangkaian proses yang dilakukan dalam kegiatan sains tesebut,
saat ini dikenal dengan sebutan metode keilmuan atau metode ilmiah (scientific
method).
Kedua, sains
sebagai suatu produk terdiri atas berbagai fakta, konsep prinsip, hukum dan teori (carin dan sund 1989; sinardi, 1989).
Fakta adalah suatu yang telah atau sedang terjadi yang dapat berupa keadaan,
sifat atau peristiwa, sedangkan konsep adalah suatu ide yang merupakan generalisasi dari
berbagai peristiwa atau pengalaman khusus, yang dinyatakan dalam istilah atau
symbol tertentu yang dapat diterima. Konsep mengacu pada benda-benda (obyek),
peristiwa, keadaan, sifat, kondoisi, ciri dan atribut yang melekatnya.
Sedangkan teori adalah komposisi yang dihasilkan dari pengembangan sejumlah
proposisi (pernyataan berarti) yang dianggap memiliki keterhubugan secra
sistematis, dan kebenarannya sudah teruji secara empiric serta dianggap berlaku
secara universal (hasan,1996). Secara sederhana konsep adalah batasan atau
pengertian dari sesuatu, misal: jika bola
dipandang sebagai suatu konsep, maka kita dapat mengemukakan tentang pengertian
tentang bola adalah suatu benda yang berbentuk bulat dan biasanya digunakan
dalam permainan, seperti permainan sepak bola, permainan bola basket, dan
sebagainya. Sedangkan teori secara sederhana adalah pendapat yang dikemukakan
sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa (kejadian) sehingga menjadi asas
atau hukum umum
suatu ilmu pengetahuan, misalnya teori atom: teori yang menyatakan
bahwa materi disusun oleh partikel-partikel kecil yaitu atom; contoh lain: teori
heliosentris, yaitu teori yang menyatakan bahwa bumi itu berbentuk bulat
serta berputar mengelilingi sumbunya, dan beserta planet-planet lainnya beredar
mengelilingi matahari.
Ketiga, sains sebagai
suatu sikap, atau dikenal dengan istilah sikap keilmuan, maksudnya adalah
berbagai keyakinan, opini dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang
ilmuwan khususnya ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru. Diantara sikap tersebut adalah rasa tanggung jawab
yang tinggi, rasa ingin tahu, disiplin, tekun, jujur dan terbuka terhadap
pendapat orang lain. Sikap dimaksud dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok
besar; yaitu 1). Seperangkat sikap yang bila diikuti akan membantu proses
pemecahan masalah dan 2). Seperangkap sikap tertentu terhadap sains sebagai
suatu cara memandanng dunia serta dapat berguna bagi pengembangan karier dimasa
depan (dawson, 1995; sarkim, 1998). Termasuk kedalam kelompok pertama
adalah a). Kesadran akan perlunya bukti ketika mengemukakan suatu pernyataan,
b). Kemauan untuk mempertimbangkan interpretasi atau pandangan lain, c).
Kemauan melakukan eksperimen atau melakukan kegiatan secara berhati-hati, d).
Menyadari adanya keterbatasan dalam penemuan keilmuan. Sikap-sikap yang
termasuk kedalam kelompok kedua adalah, a). Rasa ingin tahu terhadap
dunia fisik dan biologis serta cara kerjanya, b). Pengakuan bahwa sainsdapat
membantu memecahkan masalah-masalah individual dan global, c). Memiliki rasa
antusiasme untuk mengusai pengetahuan dan metode sains, d). Pengakuan
pentinganya pemahaman keilmuan dalam dunia masa kini, e). Pengakuan bahwa sains
merupakan aktivitas manusia f). Pemahaman hubungan antara sains dan bentuk
manusia lainnya.
B.
PENGERTIAN MEMBACA MATEMATIKA
Urutan logika yang paling
efisien untuk sebuah subjek biasanya berbeda dari urutan psikologis terbaik
untuk mempelajarinya. Sebagian besar tulisan matematika berdasarkan terlalu
dekat pada urutan deduksi logika dalam sebuah subjek, dengan terlalu banyak definisi
tanpa, atau sebelum, contoh yang memotivasinya, dan terlalu banyak jawaban
sebelum, atau tanpa, pertanyaan.
Membaca matematika berbeda dengan
membaca tulisan lainnya. Pertama, ingat kalau ada dua bagian untuk memahami
sebuah teorema, memahami pernyataannya, dan memahami buktinya. Memahami
pernyataan lebih penting dari memahami bukti.
Bagaimana bila anda tidak memahami
pernyataannya? Bila ada sebuah simbol dalam rumus yang tidak kamu mengerti,
mungkin sebuah delta kecil, teruskan dulu membaca, “dimana delta kecil adalah
bla bla bla.” Dengan kata lain, baca seluruh kalimat terlebih dahulu sebelum
memutuskan kalau kamu tidak mengerti.
Bila kamu masih mendapatkan masalah,
lewatkan saja langsung menuju contoh. Ini mungkin bertentangan dengan apa yang
kamu pahami kalau matematika bersifat terurut, dan kamu harus memahami tiap
kalimat sebelum melanjutkan. Kenyataannya, walaupun tulisan matematika harus
berurutan, pemahaman matematika tidak kamu (dan para matematikawan) tidak
pernah memahami secara sempurna hingga pada satu titik dan tidak lagi mengerti
setelahnya. Setelahnya, dimana pemahaman hanyalah parsial, adalah bagian dasar
untuk motivasi dan latar belakang konseptual dari “disini dan sekarang.” Kamu
mungkin sering (malah biasanya) menemukan kalau saat kamu kembali membaca apa
yang dulunya samar-samar, ternyata menjadi lebih jelas karena membaca bagian
sesudahnya, walaupun lanjutannya masih kabur.
Banyak mahasiswa merasa tidak nyaman
kalau hanya paham setengah-setengah, seperti seorang pemanjat tebing yunior
yang ingin tetap seimbang sepanjang waktu. Untuk belajar dengan efektif, kamu
harus bersedia meninggalkan kepompong keseimbangan. Jadi, bila kamu tidak
memahami sesuatu dengan sempurna, teruskan saja dan nanti kembali lagi.
Biasanya, sebuah contoh lebih mudah dipahami
daripada pernyataan umum kamu kemudian dapat kembali dan merangkum makna
pernyataan dengan bantuan contoh tersebut. Bahkan bila kamu masih bermasalah
dengan pernyataan umumnya, kamu akan jauh di depan bila kamu memahami contoh.
Inilah keunikan belajar matematika murni.
Baca dan siapkan kertas dan pensil di
tangan, buat sendiri contohnya dan teruskan. Kadang kesulitan dalam membaca
matematika adalah notasi (lambang). Seorang pianis yang harus berhenti dan
berpikir apakah lagunya harus berkunci a atau f tidak akan mampu membaca
orkestra. Godaan untuk menyerah saat bertemu persamaan yang panjang harus
disingkirkan. Kamu harus mengambil jeda untuk memahami “nada”.
Belajarlah simbol-simbol yunani, bukan
hanya yang biasa saja seperti alpha, beta, dan pi, namun yang lebih kabur
seperti psi, xi, tau dan omega. Keterbatasan ketikan di wordpress memaksa kami
harus menuliskan ucapannya, bukan simbolnya, tapi dalam rumus lengkap, kami
akan tulis dalam bentuk simbol. Karena itu, pembaca harus memahami bukan hanya
simbolnya tapi penyebutannya. Berikut adalah simbol-simbol huruf yunani dan
penyebutannyan.
SIMBOL-SIMBOL DALAM
MEMBACA MATEMATIKA
Simbol
|
Cara Membaca
|
Simbol
|
Cara Membaca
|
|
=
|
Sama dengan
|
⊃
|
Superset dari
|
|
≠
|
Tidak sama dengan
|
∪
|
Union, gabungan
|
|
<
|
Lebih kecil dari
|
∩
|
Intersect, irisan
|
|
>
|
Lebih besar dari
|
∞
|
Tak hingga
|
|
≤
|
Lebih kecil atau sama dengan
|
∫
|
Integral
|
|
≥
|
Lebih besar atau sama dengan
|
⊥
|
Tegak lurus, siku-siku
|
|
+
|
Ditambah, plus (posistif)
|
λ
|
lamda
|
|
−
|
Dikurang, min (minus)
|
ρ
|
rho
|
|
×
|
Kali
|
µ
|
mu (myu)
|
|
÷
|
Dibagi / per
|
±
|
plus-minus
|
|
/
|
Dibagi / per
|
ʊ
|
upsilon
|
|
√
|
Akar (akar kuadrat)
|
π
|
phi
|
|
%
|
Persen
|
Φ
|
phi
|
|
||
|
Nilai mutlak
|
Ψ
|
Psi
|
|
!
|
Faktorial
|
Ω
|
Omega
|
|
⇒
|
Maka (jika - maka)
|
α
|
Alpha
|
|
→
|
Maka (jika - maka)
|
β
|
Beta
|
|
⇔
|
Jika dan hanya jika
|
γ
|
Gamma
|
|
↔
|
Jika dan hanya jika
|
δ
|
Delta
|
|
¬
|
Not, negasi
|
ε
|
Epsilon
|
|
˜
|
Not, negasi
|
ζ
|
Zeta
|
|
~
|
Not, negasi
|
η
|
Eta
|
|
{,}
|
Himpunan
|
θ
|
Teta
|
|
{}
|
Himpinan kosong
|
κ
|
Kappa
|
|
∅
|
Himpunan kosong
|
ν
|
Nu
|
|
∈
|
Elemen dari
|
ξ
|
Xi
|
|
∉
|
Bukan elemen dari
|
∑
|
Sigma
|
|
⊆
|
Subset dari
|
σ
|
Sigma
|
|
⊂
|
Subset dari
|
τ
|
Tau
|
|
⊇
|
Superset dari
|
BAB
III
Kesimpulan
dan Saran
A. Simpulan
Gambaran tentang
batasan dari sains sebagai proses, sebagai produk dan
sebagai sikap dijelaskan sebagai berikut :
1. Sains
sebagai suatu proses adalah metode untuk memperoleh pengetahuan.
2. Sains
sebagai suatu produk terdiri atas berbagai fakata, konsep
prinsip,
hukum dan teori.
3. Sains sebagai suatu sikap, atau dikenal dengan istilah
sikap keilmuan, maksudnya adalah berbagai keyakinan, opini dan nilai-nilai yang
harus dipertahankan oleh seorang ilmuwan khususnya ketika mencari atau
mengembangkan pengetahuan baru.
B. Saran
Belajarlah simbol-simbol Yunani, bukan hanya yang biasa saja seperti alpha,
beta, dan pi, namun yang lebih kabur seperti psi, xi, tau dan omega.
Keterbatasan ketikan di wordpress memaksa kami harus menuliskan ucapannya,
bukan simbolnya, tapi dalam rumus lengkap, kami akan tulis dalam bentuk simbol.
Karena itu, pembaca harus memahami bukan hanya simbolnya tapi penyebutannya.
Berikut adalah simbol-simbol huruf Yunani dan penyebutannya.
DAFTAR PUSTAKA
3. Konsultanpendidikan.com/2014/02.04/
negara-negara-dengan-minat-baca-sains-dan-matematika-paling-tinggi-di-dunia/
ii